Sukmasari
(2005:35) menyatakan bahwa teknik Jigsaw menekankan pada aspek
kebersamaan dan kerja sama tim yang baik. Selain itu, penerapan teknik
ini juga akan menambah pengetahuan siswa secara langsung, karena ilmu
baru mereka diperoleh dari kegiatan yang melibatkan siswa sebagai objek
pembelajaran. Penerapan model Jigsaw sangat sesuai dengan lima unsur
dalam “Cooperative Learning” yang dikemukakan oleh Roger dan David
Johnson (Sukmasari, Laela, 2005 : 30-31), yaitu :
1. Saling ketergantungan positif antar anggota kelompok ;
2. Adanya tanggung jawab berdasarkan kebutuhan pribadi ;
3. Adanya tatap muka antara murid dengan murid maupun antara guru dan murid ;
4. Adanya komunikasi antar anggota ; dan
5. Proses kelompok, merupakan proses perolehan jawaban permasalahan yang dikerjakan oleh kelompok secara bersama-sama.
Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Menurut Arrends |(1997: 111), Pembelajaran yang menggunakan model kooperatif memiliki ciri-ciri sebagi berikut:
1. Siswa bekeja dalam klompok secara kooperatif untuk menyelesaikan materi belajar
2. Kelompok dibentuk dari siwa yang memiliki kemampun tinggi, sedang dan rendah
3. Jika mungkin, anggota kelompok erasal dari ras, budaya, suku, agama, dan jenis kelamin yang berbeda-beda.
4. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok dari pada individu.
B. Ciri-ciri :
1. Prosedur pelaksanaan Jigsaw 2 mirip dengan STAD
2. Penentukan skor individu dalam kelompok didasarkan skor perkembangan indivdu
C. Mekanisme (sintak)
Pertama kali model jigsaw dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot
Aronson dan teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi
oleh Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins (Arends, 2001).
Jigsaw sendiri terdiri dari 2 jenis, antara lain:
1. Jigsaw I (Orisinal)
Mekanisme:
a. Guru memperkenalkan topik yang akan dibahas
b. Siswa dalam kelas dibagi menjadi kelompok dengan beranggotakan 6 orang(kelompok asal).
c. Guru
membagikan materi tekstual kepada kelompok-kelompok yang mana materi
tersebut telah terbagi-bagi menjadi sub-materi sesuai jumlah anggota
dari suatu kelmpok asal (6 sub-materi)
d. Setiap anggota dari kelompk asal bertanggung jawab terhadap pendalaman sub-materi.
e. Anggota
kelompok asal yang berbeda yang telah mempelajari sub-materi yang sama
bertemu dalam kelompok-kelompok ahli dan saling berdiskusi.
f. Tiap
anggota kelompok ahli kemudian kembali kepada kelompok asal dan
bergantian mengajar teman satu kelompok asal tentang sub-materi.
g. Setiap
kelompok asal mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas sebagai
cara untuk memberikan tes terhadap pemhaman materi.
h. Guru mengevaluasi presentasi dan memberi penguatan atau award kepada kelompok terbaik.
2. Jigsaw II (Modifikasi dari Jigsaw I)
Mekanisme:
a. Guru memperkenalkan topik yang akan dibahas.
b. Siswa dalam kelas dibagi menjadi kelompok dengan beranggotakan 4-5 orang (kelompok asal).
c. Guru
membagikan materi tekstual kepada kelompok-kelompok yang mana materi
tersebut telah terbagi-bagi menjadi sub-materi sesuai jumlah anggota
dari suatu kelmpok asal (4-5 sub-materi)
d. Setiap anggota kelompok asal tetap mempelajari atau membaca seluruh sub-materi.
e. Disamping
itu kemudian setiap anggota dari kelompk asal bertanggung jawab
terhadap pendalaman sub-materi materi masing-masing yang sebelumnya
telah dibagi (menjadi ahli atau pakar).
f. Anggota
kelompok asal yang berbeda yang telah mempelajari sub-materi yang sama
bertemu dalam kelompok-kelompok ahli dan saling berdiskusi.
g. Tiap
anggota kelompok ahli kemudian kembali kepada kelompok asal dan
bergantian mengajar teman satu kelompok asal tentang sub-materi.
h. Kemudian
guru memberikan suatu kuis secara individual sebagai cara untuk
memberikan tes terhadap pemhaman materi yang mana dari kuis itu
menghasilkan skor kelompok.
i. Guru mereview materi dan memberikan award pada kelompok yang memiliki jumlah skor tertinggi.
Model
Jigsaw I mirip dengan Jigsaw II dalam sebagian aspeknya, tetapi juga
mempunyai beberapa perbedaan penting. Dalam Jigsaw I siswa dalam
kelompok hanya membaca bagian dari sub-materi nya masing, ini berguna
untuk membantu para ahli menguasai informasi unik, sehingga membuat
kelompok sangat menghargai kontribusi tiap anggotanya. Pada Jigsaw II
semua siswa membaca kesuluruhan sub-materi, yang akan membuat
konsep-konsep yang telah disatukan menjadi lebih mudah untuk dipahami.
D. Strategi penerapan :
1. Pengelompokkan Homogen
a. Instruksi: Kelompokkan
para peserta yang memiliki kartu nomor yang sama. Misalnya, para
peserta akan diorganisir ke dalam kelompok diskusi berdasarkan apa yang
mereka baca. Oleh karena itu, semua peserta yang membaca Bab 1, Bab 2,
dst, akan ditempatkan di kelompok yang sama.
b. Sediakanlah
empat kertas lipat, lipatlah masing-masing menjadi dua menjadi papan
nama, berilah nomor 1 sampai 4 dan letakkanlah di atas meja.
c. Kelebihan: Pengelompokan
semacam ini memungkinkan peserta berbagi perspektif yang berbeda
tantang bacaan yang sama, yang secara potensial diakibatkan oleh
pemahaman yang lebih mendalam terhadap salah satu bab. Potensi yang
lebih besar untuk memunculkan proses analisis daripada hanya sekedar
narasi sederhana.
d. Kelemahan: fokusnya sempit (satu bab) dan kemungkinan akan berlebihan.
2. Pengelompokkan Hiterogen
a. Instruksi: Tempatkan
para peserta yang memiliki nomor yang berbeda-beda untuk duduk
bersama. Misalnya, setiap kelompok diskusi kemungkinan akan terdiri
atas 4 individu: satu yang telah membaca Bab 1, satu yang telah membaca
Bab 2, dsb.
b. Sediakanlah
empat kertas lipat, lipatlah masing-masing menjadi dua menjadi papan
nama, berilah nomor 1 sampai 4 dan letakkanlah di setiap meja. Biarkan
para peserta mencari tempatnya sendiri sesuai bab yang telah mereka baca
berdasarkan “siapa cepat ia dapat”.
c. Kelebihan: Memungkinkan “peer instruction” dan pengumpulan pengetahuan, memberikan peserta informasi dari bab-bab yang tidak mereka baca.
d. Kelemahan: Apabila
satu peserta tidak membaca tugasnya, informasi tersebut tidak dapat
dibagi/ didiskusikan. Potensi untuk pembelajaran yang naratif (bukan
interpretatif) dalam berbagi informasi.
E. Kelebihan dan Kelemahan
· Kelebihan :
1. Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar,karena sudah ada kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya
2. Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat
3. Metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat.
· Kelemahan :
1. Siswa
yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol
jalannya diskusi. Untuk mengantisipasi masalah ini guru harus
benar-benar memperhatikan jalannya diskusi. Guru harus menekankan agar
para anggota kelompok menyimak terlebih dahulu penjelasan dari tenaga
ahli. Kemudian baru mengajukan pertanyaan apabila tidak mengerti.
2. Siswa
yang memiliki kemampuan membaca dan berfpikir rendah akan mengalami
kesulitan untuk menjelaskan materi apabila ditunjuk sebagai tenaga ahli.
Untuk mengantisipasi hal ini guru harus memilih tenaga ahli secara
tepat, kemudian memonitor kinerja mereka dalam menjelaskan materi, agar
materi dapat tersampaikan secara akurat.
3. Siswa
yang cerdas cenderung merasa bosan. Untuk mengantisipasi hal ini guru
harus pandai menciptakan suasana kelas yang menggairahkan agar siswa
yang cerdas tertantang untuk mengikuti jalannya diskusi.
4. Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk mengikuti proses pembelajaran.
F. Materi yang cocok digunakan dalam Model Pembelajaran Jigsaw
Teknik
mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et. al. sebagai metode
Cooperative Learning. Teknik ini dapat digunakan dalam pengajaran
membaca, menulis, mendengarkan, ataupun berbicara. Pada model
pembelajaran Jigsaw I dan II dapat digunakan apabila materi yang akan
dipelajari adalah yang berbentuk narasi tertulis. Metode ini paling
sesuai untuk subjek-subjek seperti pelajaran ilmu sosial, literatur,
sebagian pelajaran Ilmu pengetahuan ilmiah dan bidang-bidang lainnya
yang tujuan pelajarannya lebih kepada penguasaan konsep dari pada
penguasaan kemampuan. Pengajaran “bahan buku” untuk Jigsaw II biasanya
harus berupa sebuah bab, cerita, biografi, atau materi-materi narasi
atau deskripsi serupa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar